Demokrasi Ekonomi dan Globalisasi Ekonomi
1. Demokrasi Ekonomi
Yang perlu
dilakukan Indonesia adalah mengkonsolidasikan seluruh potensi SDA dan dana yang
ada untuk membangun kekuatan industry,teknologi SDM dan keuangan sehingga kita
mampu bertanding di arena percaturan globalisasi. Kita juga perlu mengatur
agenda stabilisasi makro,liberalisasi perdagangan,investasi dan sector keuangan,serta
privatisasi hanya dilakukan apabila sesuai dengan kondisi politik,ekonomi,social
dan kelembagaan di Indonesia. Dengan perubahan orientasi kebijakan ekonomi
seperti ini,Indonesia akan lebih berpeluang menjadi pemenang. Bukan pecundang
globalisasi.
Demokrasi
ekonomi terkait erat dengan pengertian kedaulatan rakyat di
bidangekonomi.Kedaulatan dan kemandirian setiap warga atas sumbersumber daya
ekonomi akan menyebabkan kolektivitas individu warga itu mampu bersikap
mandiri, yang pada gilirannya akan membentuk sikap merdeka dan berdaulat atas
sumber-sumber ekonomi kita sendiri dalam berhadapan dengan berbagai aktor di
dunia perekonomian pada umumnya.
Demokrasi
ekonomi terkait erat dengan pengertian kedaulatan rakyat di bidang ekonomi.
Istilah kedaulatan rakyat itu sendiri biasa dikembangkan oleh para ilmuwan
sebagai konsep filsafat hukum dan filsafat politik. Sebagai istilah, kedaulatan
rakyat itu lebih sering digunakan dalam studi ilmu hukum daripada istilah
demokrasi yang biasa dipakai dalam ilmu politik. Namun, pengertian teknis
keduanya sama saja, yaitu samasamaberkaitan dengan prinsip kekuasaan yang
berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untukrakyat.
Gagasan demokrasi ekonomi
tercantum eksplisit dalam konstitusi sebagai hokum tertinggi di negara
kita. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memang mengandung gagasan
demokrasi politik dan sekaligus demokrasi ekonomi. Artinya, dalam pemegang
kekuasaan tertinggi di negara kita adalah rakyat, baik di bidang
politik maupun ekonomi. Seluruh sumber daya politik dan ekonomi dikuasai
oleh rakyat yang berdaulat. Dalam sistim demokrasi yang dibangun tentu
tidak semuanya secara langsung dikuasai oleh rakyat. Beberapa bagian yang
pokok diwakilkan pengurusannya kepadanegara, dalam hal ini kepada (i) MPR, DPR,
DPD, dan Presiden dalam urusanpenyusunan haluan-haluan dan perumusan
kebijakan-kebijakan resmi bernegara, dan (ii) kepada Presiden dan
lembaga-lembaga eksekutif-pemerintahan lainnya dalam urusan-urusan melaksanakan
haluan-haluan dan kebijakan-kebijakan negara itu, serta (iii) secara tidak
langsung kepada lembaga peradilan dalam urusan mengadili pelanggaran
terhadap haluan dan kebijakan-kebijakan negara itu.
Namun, terlepas dari adanya
pendelegasian kewenangan dari rakyat yang berdaulat kepada para delegasi
rakyat, baik di bidang legislatif, eksekutif, maupun judikatif itu, makna
kedaulatan rakyat sebagai kekuasaan tertinggi menurut system demokrasi
politik dan demokrasi ekonomi itu tidak dapat dikurangi dengan
dalih kewenganan rakyat sudah diserahkan kepada para pejabat. Dalam
konteks bernegara, kedaulatan rakyat itu bersifat ‘relatif mutlak’,
meskipun harus diberi makna yang terbatas sebagai perwujudan
ke-Maha-Kuasaan Allah sebagaimana diakui dalam Alinea Ketiga Pembukaan UUD
1945. Sebagai konsekwensi tauhid, yaitu keimanan bangsa Indonesiakepada Allah
swt, Tuhan Yang Maha Esa, maka setiap manusia Indonesia dipahami sebagai
Khalifah Tuhan di atas muka bumi yang diberi kekuasaan untuk mengolah
dan mengelola alam kehidupan untuk sebesar-besarnya kemakmuran bersama berdasar
atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi-berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuandan kesatuan ekonomi nasional, sebagaimana dirumuskan
dalam Pasal 33 ayat (4) UUD1945.
2. Globalisasi Ekonomi
3.
Proses
globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang bersifatmendasar
atau struktural dan proses ini akan berlangsung terus dengan laju yang
akansemakin cepat mengikuti perubahan teknologi yang juga akan semakin cepat
danpeningkatan serta perubahan pola kebutuhan masyarakat dunia. Perkembangan
ini telahmeningkatkan kadar hubungan saling ketergantungan ekonomi dan juga
mempertajam persaingan antarnegara, tidak hanya dalam perdagangan internasional
tetapi juga dalam investasi, keuangan, dan produksi. Globalisasi ekonomi
ditandai dengan semakin menipisnya batas-batas geografi dari kegiatan ekonomi
atau pasar secara nasional atau regional, tetapi semakin mengglobal menjadi
“satu” proses yang melibatkan banyak negara. Globalisasi ekonomi biasanya
dikaitkan dengan proses internasionalisasi produksi,2perdagangan dan pasar
uang. Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses yang berada diluar pengaruh
atau jangkauan kontrol pemerintah, karena proses tersebut terutama digerakkan
oleh kekuatan pasar global, bukan oleh kebijakan atau peraturan yang
dikeluarkan oleh sebuah pemerintah secara individu.
4.
Sebenarnya
proses globalisasi ekonomi telah terjadi sejak dahulu kala dan akan berlangsung
terus, walaupun prosesnya berbeda: dulu sangat lambat sedangkan sekarang ini
sangat pesat dan di masa depan akan jauh lebih cepat lagi. Perbedaan ini
disebabkan terutama oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
menghasilkan alat-alat komunikasi dan transportasi yang semakin canggih, aman
dan murah. Jadi dapat dikatakan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan faktor pendorong atau kekuatan utama dibalik proses globalisasi
ekonomi. Karena adanya satelit, hand phone, fax, Internet dan email
maka komunikasi atau arus informasi antarnegara menjadi sangat lancar dan
murah. Juga, adanya pesawat terbang yang semakin cepat terbangnya dengan
kapasitas penumpang yang semakin besar membuat mobilisasi dari pelaku-pelaku
ekonomi (konsumen, produsen, investor, dan bankir) antarnegara menjadi semakin
cepat dan murah. Ini semua meningkatkan arus transaksi ekonomi antarnegara
dalam laju yang semakin pesat. Globalisasi telah memberi perubahan yang radikal
dalam semua aspek kehidupan, mulai dari sosial, budaya, politik, ekonomi,
hingga gaya hidup sehari-hari.
a. Faktor Pendorong Globalisasi Ekonomi
b.
Secara
garis besar, Toffler dan Naisbitt mempunyai beberapa kesamaan dalam meramal
dunia di masa depan, diantaranya adalah bahwa kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahun merupakan motor penggerak utama proses globalisasi ekonomi.
Perubahan radikal pada teknologi juga telah menciptakan perubahan pada politik,
sosial dan budaya.Mereka juga sependapat bahwa masyarakat dunia dewasa ini
sedang memasuki era masyarakat informasi yang beralih dari masyarakat industri.Artinya
adalah bahwa masyarakat tidak bisa lagi menutup diri dari luar karena teknologi
informasi mampu menembus batas-batas wilayah kekuatan negara Pengaruh radikal
dari kemajuan teknologi terhadap kehidupan masyarakat saat ini terutama sangat
ketara sekali pada kegiatan bisnis sehari-hari atau produk-produk yang
dihasilkan.Misalnya, fitur hand phone (HP) hampir setiap saat berganti sehingga
HP menjelma menjadi alat bertukar informasi melalui teknologi Internet ataupun
SMS, berfungsi sebagai games, kamera digital dan fungsi-fungsi
lainnya.Kemampuan komputer beserta program-programnya semakin canggih.
Perubahan teknologi yang sangat pesat sekarang ini juga telah mempengaruhi agro
industri yang semakin tumbuh kencang dengan varian-varian hasil produk, baik melalui
rekayasa genetika maupun akibat penemuan-penemuan varietas unggul. Demikian
juga dalam sektor kesehatan, produk-produknya juga mengalami revolusi dengan
banyak ditemukan jenis-jenis obat (supplement) baru yang memungkinkan manusia
lebih sehat atau lebih panjang usianya (Halwani, 2002).
c.
Pada gilirannya, perubahan di sisi suplai (produksi) tersebut
telah membuat perubahan di sisi permintaan sesuai fenomena supply
creates its own demand: perilaku konsumen semakin bervariatif mengikuti
pilihan produk yang semakin kompetitif. Perubahan pola konsumen telah terjadi
tidak hanya di negara-negara maju tetapi juga di NSB; tidak hanya di daerah
perkotaan tetapi juga di daerah perdesaan atau pedalaman. Walaupun tidak ada
data empiris yang bisa mendukung, tetapi dapat diduga bahwa jumlah penduduk di
perdesaan di Indonesia yang sudah pernah minum coca cola sekarang ini jauh
lebih banyak dibandingkan pada awal tahun 1970an; demikian juga jumlah penduduk
di perdesaan yang memiliki HP saat ini jauh lebih banyak dibandingkan pada awal
tahun 1990-an. Bahkan banyak orang yang membeli HP atau rutin menggantinya
dengan seri baru bukan karena perlu tetapi karena mengikuti trend yang
sangat dipengaruhi oleh reklame dan pergaulan. Jadi benar apa yang dikatakan
oleh Anthony Giddens (2001) bahwa globalisasi saat ini telah menjadi wacana
baru yang menelusup ke seluruh wilayah kehidupan baik di perkotaan maupun
perdesaan. Globalisasi telah memberi perubahan yang radikal dalam semua aspek
kehidupan, mulai dari sosial, budaya, politik, ekonomi, hingga gaya hidup
sehari-hari.
d.
Dalam komunikasi juga sangat nyata sekali pengaruh dari kemajuan
teknologi yang jangkauannya sudah menyebar dan melewati batas-batas negara yang
semakin mempersempit dunia.Seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi,
semakin mudah pula masyarakat untuk mengaksesnya. Misalnya, dapat diduga bahwa
saat ini jumlah orang di Indonesia yang bisa akses ke siaran CNN atau FOX jauh
lebih banyak dibandingkan pada akhir dekade 80-an. Jumlah orang yang bisa
melihat siaran langsung perang Irak II pada pertengahan tahun 2003 diperkirakan
jauh lebih banyak dibandingkan pada saat perang Irak I (Perang Teluk) pada awal
tahun 1990-an. Contoh lainnya, menurut Giddens (2001), sebelum ada teknologi
Internet, diperlukan waktu 40 tahun bagi radio di AS untuk mendapatkan 50 juta
pendengar. Sedangkan dalam jumlah yang sama diraih oleh komputer pribadi (PC)
dalam 15 tahun. Setelah ada teknologi Internet, hanya diperlukan waktu 4 tahun
untuk menggaet 50 juta warga AS.
e.
Faktor
pendorong kedua yang membuat semakin kencangnya arus globalisasi ekonomi adalah
semakin terbukanya sistem perekonomian dari negara-negara di dunia baik dalam
perdagangan, produksi maupun investasi/keuangan.Fukuyama (1999) menegaskan
bahwa dewasa ini baik negara-negara maju maupun NSB cenderung mengadopsi
prinsip-prinsip liberal dalam menata ekonomi dan politik domestik mereka.
Seperti yang dapat dikutip dari Friedman (2002), Ide dibelakang globalisasi
yang mengendalikannya adalah kapitalisme bebas – semakin Anda membiarkan kekuatan
pasar berkuasa dan semakin Anda membuka perekonomian Anda bagi perdagangan
bebas dan kompetisi, perekonomian Anda akan semakin efisien dan berkembang
pesat. Globalisasi berarti penyebaran kapitalisme pasar bebas ke setiap negara
di dunia.Karenanya globalisasi juga memiliki aturan perekonomian tersendiri –
peraturan yang bergulir seputar pembukaan, deregulasi, privatisasi perekonomian
Anda, guna membuatnya lebih kompetitif dan atraktif bagi investasi luar negeri.
(halaman 9). Menurut catatan dari Friedman (2002), pada tahun 1975, di puncak
Perang Dingin, hanya 8% dari negara di seluruh dunia yang mempunyai rezim
kapitalis pasar bebas. Sampai tahun 1997, jumlah negara dengan rezim
perekonomian liberal menjadi 28%.Jadi, dapat dikatakan bahwa faktor pendorong
kedua ini dipicu, kalau tidak bisa dikatakan dipaksa oleh penerapan
liberalisasi perdagangan dunia dalam konteks WTO atau pada tingkat regional
seperti AFTA, UE dan NAFTA. Dalam kata lain, liberalisasi perdagangan dunia
mempercepat laju dari proses globalisasi ekonomi. Dapat diprediksi bahwa pada
tahun 2020 nanti, tahun di mana semua negara di dunia sudah harus menerapkan
kebijakan tarif impor dan subsidi ekspor nol, derajat dari globalisasi ekonomi
akan jauh lebih tinggi daripada saat ini.
f.
Faktor pendorong ketiga adalah mengglobalnya pasar uang yang
prosesnya berlangsung berbarengan dengan keterbukaan ekonomi dari negara-negara
di dunia (penerapan sistem perdagangan bebas dunia). Sebenarnya faktor ketiga
ini dengan faktor kedua di atas saling terkait, atau tepatnya saling mendorong
satu sama lainnya: semakin mengglobal pasar finansial membuat semakin mudah dan
semakin besar volume kegiatan ekonomi antarnegara; sebaliknya semakin liberal
sistem perekonomian dunia semakin mempercepat proses globalisasi finansial
karena semakin besar kebutuhan pendanaan bagi kegiatan-kegiatan produksi dan
investasi
Solusi Tentang Demokrasi
Ekonomi dan Globalisasi Ekonomi
STUDI KASUS
PENGRAJIN
KULIT DI ERA GLOBALISASI EKONOMI
(Pengrajin kulit di Desa Ringinagung Kecamatan
Magetan Kabupaten Magetan tahun 2013)
Globalisasi
ekonomi memacu semua negara dibelahan dunia untuk berlomba-lomba memajukan
seluruh sector yang terdapat di masing-masing negaranya untuk memajukan Negara tersebut
terutama di bidang ekonomi. Saat ini sector perindustrian di seluruh dunia
sangat berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan teknologi
dalam bidang perindustrian yang semakin canggih. Tidak terkecuali dengan Indonesia yang
menjadikan sector Industri menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduknya.
Industry kecil dan kerajinan rumah tangga pada hakekatnya masih bertahan dalam
struktur perekonomian Indonesia
Apakah pengrajin kulit di desa
Ringinagung dapat bersaing di era globalisasi ekonomi?
SOLUSI
a. Sebagian besar populasi industry kecil
dan kerajinan rumah tangga berlokasi di daerah pedesaan
b. Beberapa jenis kegiatan industry kecil
dan kerajinan rumah tangga banyak menggunakan bahan baku dari sumber di lingkungan
terdekat
c. Harga jual yang relatif murah
d. Tetap adanya permintaan terhadap
beberapa jenis komoditi yang tidak di produksi secara maksimal
Komentar
Posting Komentar